Selasa, 10 Januari 2012

Tugas 1 IBD 1pa01 Bagus aditya 10507318


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
BAGUS ADITYA REINO VANDY PRATAMA 10507318 (1pa01)
tugas 1

Manusia terdiri dari 4 unsur, yaitu jasad (badan kasar manusia yang tampak), hayat (mengandung unsure hidup berupa gerak), ruh (bimbingan dan pimpinan Tuhan), nafs (kesadarantentang diri sendiri).
Manusia sebagai kepribadian memiliki tiga unsure, yaitu ID (kepribadian yang tak nampak), Ego (kepribadian yang menghubungkan energy dalam saluran social), Super ego ( lahir dari lingkungan eksternal dan muncul mulai dari umur 5 tahun).

Hakekat manusia, yaitu manusia adalah ciptaan Tuhan berupa tubuh dan jiwa, makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, makhluk biokultural (makhluk hayati yang budayawi, Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi).
Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli  sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.
Unsur- Unsur Kebudayaan adalah Melville J. Herkovits :alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik, Bronislaw Malinowskisistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan, C. Kluckhon Sistem religi, Sistem organisasi kemasyarakatan, Sistem pengetahuan, Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, Sistem teknologi dan peralatan, Bahasa,Kesenian.
Wujud Kebudayaan menurut dimensi, yaitu Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, kompleks aktivitas, dan wujud sebagai benda.
Orientasi Nilai Budaya sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia ada permasalahan pokok, yaitu hakekat hidup manusia, hakekat karya manusia, hakekat waktu manusia, hakekat alam manusia, hakekat hubungan manusia.
Perubahan Kebudayaan, yaitu perubahan jumlah dan komposisi penduduk, dan perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, yaitu kurang komunikasi antara kebudayaan luar, pandangan hidup dan nilai-nilai yang ditentukan oleh nilai-nilai agama, corak struktur social kebudayaan yang baru, kebudayaan baru memiliki landasan yang sama dengan kebudayaan yang sudah ada, kebudayaan tersebut berguna dan tidak merugikanmasyarakat.Kaitan
Manusia Dan Kebudayaan, yaitu manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia yangdinyatakan sebagai dialektis dan melalui tahapan Eksternalisasi(ekspresi manusia), Obyektivasi (proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif ), Internalisasi ( manusia mempelajari masyarakat itu sendiri agar menjadi lebih baik.

Konsepsi IBD dalam kesusastraan

A. Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimaksud kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang – kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang – cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu – ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
  1. Prosa lama meliputi
    1. dongeng – dongeng
    2. hikayat
    3. sejarah
    4. epos  
    5. cerita pelipur lara
  2. Prosa baru meliputi
    1. cerita pendek
    2. roman/novel
    3. biografi
    4. kisah
    5. otobiografi
C. Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
  1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
  2. Prosa fiksi memberikan informasi
  3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
  4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema – tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang / unsur kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik / estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb. Sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
  2. Kata – kata ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  3. Kata – kata berjiwa yaitu kata – kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
  4. Kata – kata yang konotatif yaitu kata – kata yang sudah diberi tambahan nilai – nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Dibalik kata – katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana – suasana dan peristiwa – peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang dieskpresikannya melalui bahasa yang artistik.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
  2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
Puisi dan keinsyafan sosial.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar